Sabtu, 21 Agustus 2010

Permasalahan kesehatan wanita dalam dimensi social dan upaya mengatasinya

6. INCEST

A. PENGERTIAN

a. Hubungan seksual yg dilakukan oleh saudara kandung atau masih ada hubungan darah.

b. Akibatat seksual antara manusia yg demikian erat hubungannya shg perkawinan antara mereka dilarang secara hokum atau kebudayaan

B. PENYEBAB DAN FAKTOR PENDORONG

a. Faktor usia

b. Jenis kelamin

c. Terjadi diwilayah Rumah Tangga

d. Kurang iman

e. Kurang pendidikan agama

f. Kurang berkomunikasi dgn tetangga atau kurang pergaulan

g. Kurang perhatian dari orang tua

C. PELAKU DAN KORBAN

a. Orang yg lebih berkuasa

b. Orang2 yang lebih lemah

D. AKIBAT INCEST

a. Unwanted pregnancy

b. Kejiwaan atau truma

c. Pergaulan

d. Abortus

E. PENCEGAHAN

a. Dengan memberikan pendidikan

b. Dengan melakukan incest

c. Sosialisasi incest

d. Meningkatkan kegiatn keagamaan

e. Perlu adanya perhatian, pengetahuan dan pendidikan

F. PENYELESAIAN

a. Empati dan penguatan terhadap korban

b. Tidak main hakim sendiri

c. Melaporkan kasus ke polisi

7. HOMELESS

A. PENGERTIAN

a. Seseorang yg kehilangan rumah karena bencana alam , peperangan atau terusir oleh keluarga atau dapat pula berarti bahwa seseorang melakukan pengungsian dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

b. Pengungsi adalah sekumpulan orang yg melintasi perbatasan dr suatu Negara ke Negara lain karena mereka takut akan keamanan mrk dirumah.

c. Orang-orng terusir (tanpa tempat tinggal tetap) adalah orang yang terpaksa meninggalkan rumah mereka tapi tetap berada dalam wilayah negaranya sendiri.

B. MASALAH YG TIMBUL

a. Pelecehan seksual

b. Tindak kekerasan

c. Pemerkosaan

d. Paksaan untuk masuk dunia pelacuran

e. Wanita yang diperjual belikan

f. Perbudakan

g. Komplikasi berbagai penyakit

C. PENGUNGSIAN DAPAT TERJADI AKIBAT

a. Peperangan untuk menyelamatkan diri, berharap mendapatkan perlindungan, kehidupan yg lebih baik dan lebih aman.

b. Bencana alam dapat timbul penyakit : diare, ISPA, malaria dan campak namun penyakit ini dapat menyebabkan kematian karena keadaan sanitasi yang buruk.

c. Keadaan wanita pengungsi yg bekerja sebagai pembantu RT

D. PENYEBAB YG MENIMBULKAN GANGGUAN JIWA

a. Kehilangn rumah

b. Kehilangan dukungan keluarga dan masyarakat

c. Menyaksikan/menjadi korban tindak kekerasan

d. Kehilangan kebebasan dan pekerjaan yg barguna bagi mereka

e. Lingkungan yg sangat padat

f. Kesuliyn mengungkapkan rasa duka

8. WANITA DIPUSAT REHABILITASI

A. PENGERTIAN

a. Wanita pemakai atau pecandu narkoba biasanya terganggu atau menderita secara fisik (penyakit), mental (perilaku salah), spiritual (kekacauan nilai2 luhur) dan social (rusak komunikasi)

b. Pusat rehabilitasi : tempat atau sarana yg digunakan untuk proses pemulihan atau perbaikan untuk kembali seperti semula missal ketergantungan narkoba, penyandang cacat baik fisik atau mental dan masalah yg lain.

B. SUBYEK REHABILITASI

a. Pribadi korban narkoba

b. Orang2 terdekat

c. Masyarakt sekitar dan umum

d. Gembong dan pengedar narkoba

C. SARANA DAN PRASARANA REHABILITASI

a. Tersedia dukungan , pertolongan dan harapan

b. Perpustakaan dan buku, bahan audiovisual dan alat peraga

c. Sarana2 peningkatan minat dan ketrampilan

d. Sarana rekreasi

e. Jadwal harian atau program kegiatan

f. Fasilitas angkutan dan komunikasi

g. Tenaga professional sprt dokter, psikiater, psikolog, sosiolog, ahli kerohanian, TOGA, fisioterapi

D. POLA DASAR RANCANGAN REHABILITASI

a. Tahap I : proses transisi awal (1-8minggu) melewati 3 titik penting :

Ø Informasi adanya masalah

Ø Informasi klinis dan keputusan untuk menempuh rehabilitasi

Ø Persiapan akhir lewat detoksifikasi dan stabilitasi awal

b. Tahap II : proses rehabilitasi intensif (3-18 bulan) melewati 3 titk penting yaitu :

Ø Tahap konsolidasi : secara sadar dan tekun melepaskan diri dari berbagai penyakit dan akibat lain.

Ø Tahap pengakuan diri : menemukan jati diri, menguasai ketrampilan kerja, dibina pengungkapan2 diri

Ø Tahap positif thinking and doing : secar sadar dan dengan inisiatif untuk mencapai prestasi.

c. Tahap III : proses transisi akhir (1-6 tahun), melewati 3 titik penting :

Ø Terjadi perdamaian & penyasuain kembali dengan lingkungan

Ø Berdamai dengan dirinya, menatap kedepan dan membuat pilihan hidup

Ø Merasa puas menerima dirinya apa adanya lalu mempercayakan dirinya ke orang lain.

d. Tahap IV : pemeliharaan lanjut (seumur hidup), melewati 3 titik penting :

Ø Mengubah dan menjauhi nostalgia kesenangan narkoba

Ø Setia mengikuti program-program dan acara affect care krg lebih 2 tahun

Ø Tidak ada salahnya untuk ikut terlibat dalam gerakan kelompok bersih narkoba.

E. JENJANG PROSES KESEMBUHAN

a. Jenjang Transisi : gejala mulai kesadaran bahwa ia kehilangan sesuatu yg berharga : kewarasan, hidup normal dalam hati kecil, mulai menakui bahwa ia sedang ketagihan, ketergantungan dan sulit untuk meninggalkan narkoba.

b. Jenjang stabilisasi Dini : mulai membenahi diri denga cara sendiri, padahal selalu gagal ia mulai menyadari bahwa itu sia-sia. Akhirnya memutuskan untuk minta bantuan atau jasa orang lain. Cara menstabilkan diri :

Ø Mengakui perlunya jasa pendamping

Ø Melangkah mengatasi gejala putus asa

Ø Melangkah mengatasi masalah patologis

Ø Mempelajari metode mengatasi stress tanpa obat2an.

c. Jenjang kesembuhan awal : merubah seluruh system keyakinan menempuh arah baru, kehidupan yg berlawanan dengan narkoba yaitu :

Ø Mengaku narkoba itu berbahaya dan banyak membawa masalah

Ø Bersedia menerima bantuan dari orang lain

Ø Berserah diri pada Tuhan

Ø Berusaha membangun hidup baru

Ø Bersedia berbuat untuk kekurangan diri/pribadi

Ø Yakin akan menerima keberanian, kekuatan dan harapan dr Tuhan.

d. Jenjang kesembuhan menengah : pola gaya hidup masih rancu, yang perlu dibenahi :

Ø Menanggulangi bahaya patah semangat

Ø Memperbaiki gangguan narkoba

Ø Mengusahakn peningkatan emosi diri

Ø Membangun gaya hidup yang seimbang

Ø Menata perubahan dan pertumbuhan diri

e. Jenjang akhir kesembuhan : dalam jenjang akhir ini perhatian dipusatkan pada masalah yg berukuran pada pecandu seperti : masalah DNA, penularan, keyakinan dan kepercayaan.

f. Jenjang Pemantapan : kesembuhan bukan sasaran tapi sarana menuju kesehatan, yang dapat dilakukan :

Ø Memelihara program kesembuhan

Ø Mengubah pola hidup

Ø Bertambah dan berkembang

Ø Mampu menyesuaikan diri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar